Salah satu spot di Studio Alam Gamplong Image by : habisliburan.com |
Halohaaa.. jumpa lagi di cerita habis liburan kali ini yang datang dari seputaran wilayah Jogja, tepatnya di Desa Gamplong, Moyudan, Sleman. Nah, udah ada yang tau belum nih, tempat wisata apa yang dimaksud?
Buat kamu-kamu yang ngaku pecinta film Indonesia pasti bakal familiar sama nih tempat. Tempat ini udah pernah dibuat syuting beberapa film, seperti 'Sultan Agung The Untold Love Story', 'Bumi Manusia', dan 'Film Habibie Ainun 3'. Semua film-film tersebut besutan dari sutradara kondang, Hanung Bramantyo. Nama lokasi wisata ini adalah 'Studio Alam Gamplong' yang juga sering dijuluki sebagai mini Hollywood Indonesia.
Ini bukan kali pertama penulis berkunjung ke lokasi ini. Kunjungan pertama dan kedua ternyata sudah sangat berbeda. Awalnya sering lihat Studio Alam Gamplong ini dari akun instagram Zaskia Adya Mecca (Istri Hanung Bramantyo). Tak disangka ternyata lokasinya di Sleman, Jogjakarta. Selanjutnya jadi bener-bener berkunjung ke tempat ini setelah nonton film Bumi Manusia dan tahu bahwa lokasi syutingnya berada di Studio Gamplong ini. Studio Alam Gamplong, selain digunakan sebagai tempat lokasi syuting film, juga digunakan sebagai tempat wisata.
Tiket masuk ke Studio Alam Gamplong adalah sukarela. Di sana disediakan kotak untuk tempat pengunjung bisa memberikan dana seikhlasnya. Di kunjungan pertama, penulis belum bisa masuk ke dalam Museum Rumah Annelies yang digunakan untuk salah satu lokasi syuting Film Bumi Manusia. Tapi kemarin ini di kunjungan kedua, tempat tersebut sudah dibuka untuk umum. Bahkan ketika pengunjung tiba, petugas langsung mengarahkan pengunjung untuk langsung menuju ke museum tersebut terlebih dahulu dengan biaya tiketnya Rp 10.000,-/per orang. Untuk kotak dana sukarela juga tetap disediakan di sana.
Bagi pengunjung yang membawa kamera (selain kamera handphone) wajib juga melaporkan kepada petugas untuk dicatat dan diberikan ijin penggunaan kamera. Dengan biaya Rp 10.000,- kita sudah bisa mengantongi ijin penggunaan kamera di sekitar kawasan Gamplong Studio. Kita akan diberi kartu semacam Permit Card yang akan langsung dipasangkan petugas ke kamera kita. Permit Card tersebut nantinya harus dikembalikan lagi ke petugas yang bersangkutan ketika kita telah selesai.
Gubug Informasi Gamplong Studio Image by : habisliburan.com |
Kartu Ijin Penggunaan Kamera
Image by : habisliburan.com
|
Di Studio Alam Gamplong ini, kita bisa menemukan berbagai macam properti film dan berbagai spot foto bagus. Mulai dari rumah beserta isinya khas jaman dulu, jalanan dengan berbagai toko dan bangunan tempo dulu, benteng kerajaan, pendopo, stasiun kereta, sampan, dan juga kawasan kumuh penduduk yang tentunya semua ini adalah bagian dari properti film.
Rumah tempo dulu Image by : habisliburan.com |
Rumah tempo dulu beserta propertinya Image by : habisliburan.com |
Rumah tempo dulu Image by : habisliburan.com |
Tiket masuk Museum Rumah Annelies/Nyai Ontosoroh di film Bumi Manusia Image by : habisliburan.com |
Rumah Nyai Ontosoroh di Film Bumi Manusia Image by : habisliburan.com |
Radio jaman dulu Image by : habisliburan.com |
Properti di dalam Rumah Nyai Ontosoroh Film Bumi Manusia Image by : habisliburan.com |
Image by : habisliburan.com |
Pabrik Susu Mellema Melk Image by : habisliburan.com |
Properti Kamar Image by : habisliburan.com |
Properti Dapur Image by : habisliburan.com |
Properti Meja Makan Image by : habisliburan.com |
Tangga naik ke lantai 2 Image by : habisliburan.com |
Di Gamplong studio ini kita bebas mengambil gambar, baik hanya untuk sekedar dokumentasi pribadi, atau upload-an di instagram/ blog. Tapi di sini pengunjung harus tetap menjaga kebersihan. Jangan sampai buang sampah sembarangan. Di sini sudah banyak disediakan tempat sampah di berbagai titik. Selain itu, pengunjung juga dilarang untuk memindahkan properti yang ada dan sudah disusun rapi.
Properti kereta api di sini juga bisa dinaiki pengunjung secara langsung. Dengan hanya merogoh kocek sebesar Rp 5.000,- untuk per orangnya kita bisa merasakan naik kereta api uap tempo dulu. Seru sekali bukan??
Kereta jadul yang bisa ditunggangi pengunjung Image by : habisliburan.com |
Benteng di Studio Alam Gamplong Image by : habisliburan.com |
Benteng Studio Alam Gamplong Image by : habisliburan.com |
Jalanan dengan suasana toko tempo dulu Image by : habisliburan.com |
Properti Toko Tempo Dulu
Image by : habisliburan.com |
Toko Tempo Dulu
Image by : habisliburan.com |
Jalanan dengan properti khas tempo dulu
Image by : habisliburan.com |
Kendaraan tempo dulu Image by : habisliburan.com |
Rumah-rumah khas tempo dulu Image by : habisliburan.com |
Rumah dan Hotel khas Tempo dulu Image by : habisliburan.com |
Rumah Jaman dulu Image by : habisliburan.com |
Properti Rumah Kumuh Image by : habisliburan.com |
Properti Rumah Kumuh Image by : habisliburan.com |
Pendopo di Studio Alam Gamplong Image by : habisliburan.com |
Fasilitas-fasilitas di sini juga cukup lengkap. Tempat parkir yang disediakan sangatlah luas. Toilet juga ada. Jajanan-jajanan kecil juga bisa dibeli di sana, seperti telur gulung, dsb. Saran bagi pengunjung yang akan mengunjungi tempat ini lebih baik pagi hari kalau tidak di sore hari, karena mengingat cuaca panas ketika di siang hari.
Area Parkir Studio Alam Gamplong Image by : habisliburan.com |
Di sini kita bisa belajar bagaimana sebuah film itu dibuat. Dengan properti seperti itu ternyata bisa menghasilkan karya film yang luar biasa dan terlihat benar-benar real. Proses pembuatan film tentu juga tidak mudah. Dari penyediaan dan pembangunan properti film, angle pengambilan gambar, teknik pencahayaan, hingga terakhir masuk ke dalam proses editing.
Ketika akan membuat film dengan latar tempo dulu misalnya, tentunya semua harus diatur dengan sedemikian rupa. Semua harus terlihat seperti Indonesia di masa lampau, mulai dari bangunannya, alat-alatnya, penulisannya, dsb. Maka dari itu, kita harus benar-benar memberikan apresiasi penuh terhadap dunia perfilman Indonesia. Dari hasil besutan dan tangan dingin sutradara bersama tim krunya inilah sebuah film bisa dibuat dengan begitu apik, terlihat nyata, dan luar biasa.
Ketika akan membuat film dengan latar tempo dulu misalnya, tentunya semua harus diatur dengan sedemikian rupa. Semua harus terlihat seperti Indonesia di masa lampau, mulai dari bangunannya, alat-alatnya, penulisannya, dsb. Maka dari itu, kita harus benar-benar memberikan apresiasi penuh terhadap dunia perfilman Indonesia. Dari hasil besutan dan tangan dingin sutradara bersama tim krunya inilah sebuah film bisa dibuat dengan begitu apik, terlihat nyata, dan luar biasa.
-----------------------------------------------------------
Tempat Wisata : Studio Alam Gamplong
Lokasi : Gamplong 1, Sumberrahayu, Moyudan, Dukuh, Sumberrahayu, Sleman, DIY
Google Maps : https://goo.gl/maps/Zs46uYG6iBCK1LhQA
Jam Buka/Tutup : 09.00-17.00 WIB
Tiket Masuk : Sukarela, kecuali untuk Museum Rumah Annelies Rp 10.000,-/orang
Fasilitas : Parkir luas, Toilet, Jajanan kecil
------------------------------------------------------------
0 Komentar